Tahukah Indonesia hasilkan 67 juta ton sampah pada 2019
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, mengatakan jenis sampah yang dihasilkan didominasi oleh sampah organik mencapai sekitar 60 persen dan sampah plastik yang mencapai 15 persen.
Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan jumlah sampah per tahunnya yang mencapai 64 juta ton, dikarenakan pertumbuhan Penduduk Indonesia khususnya yang berada di perkotaan besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Semarang dan kota kota besar lainnya di indonesia yang berpeluang menghasilkan sampah baik itu sampah organik maupun anorganik.
Dari Permasalahan diatas, Indonesia sekitar 24 persen pengelolaan sampah di Indonesia masih belum dapat di kelolah dengan baik dan benar, ini menjadi tanggung jawab kita semua sebagai warga negara yang sadar akan lingkungan dan untuk kepentingan masa depan kita akan lingkungan negara Indonesia sebagai negara besar baik dari segi luas wilayahnya dan pertumbuhan penduduk yang kian bertambah besar populasinya.
Dari laporan itu diketahui juga jenis sampah yang paling banyak dihasilkan adalah sampah organik sebanyak 60 persen, sampah plastik 14 persen, diikuti sampah kertas (9%), metal (4,3%), kaca, kayu dan bahan lainnya (12,7%).
dari data di atas kita sudah pasti dapat mengerti bahwa sampah organik sebagai penyumbang sampah yang sangat besar dan bila kita bisa mengolahnya akan membawa dampak buruk bagi negara Indonesia yang kita cintai ini. Negara akan mempunyai masalah dampak sumber penyakit serta sumber polusi dari adanya gas metane dan CO2 yang di hasilkan dari sampah organik khususnya.
Ini harus kita tanggulangin dari hulu yaitu dari skala rumah tangga yang pertama kali membuat sampah organik begitu besar, tetapi apabilah kita bisa menangggulangin dari awal dari skala rumah tangga maka kita akan membuat suatu dampak yang baik buat lingkungan kita sendiri dengan bisa mendaur ulang sampah organik menjadi Kompos yang merupakan pupuk buat tanah dan tanaman kita.Ini merupakan suatu tantangan tetapi suatu peluang bagi kita bila kita bisa mengolahnya dari Hilir Awal skala rumah tangga menjadi kompos misalnya khusus pada sampah Organik. serta mengurangin penumpukan sampah di TPA yang kian menumpuk akibat kita tidak bisa mengolahnya dengan benar dan bijak dari awal, tetapi bila kita bisa mengolahnya dengan bijak dan benar ini merupakan peluang bagi kita membuat tanah menjadi suburberkat adanya kompos yang kita hasilkan dari sampah organik sehari hari dari lingkungan ruman kita sendiri.
Pengomposan di rumah
Urban Komposter
Urban Komposter mempunyai solusi yang sangat sederhana untuk mengurangi penumpukan sampah organik di TPA dengan cara sistem Bokashi sistem yaituh sampah di fermentasi dalam komposter dengan bantuan Effektive mikroba pengurai yang membuat sampah organik menjadi bahan kompos untuk kita bisa kembalikan lagi ke tanah kita sendiri tanpa harus mencemari lingkungan kita.
Hi, this is a comment.
To get started with moderating, editing, and deleting comments, please visit the Comments screen in the dashboard.
Commenter avatars come from Gravatar.